Seorang salesman pharmasi dari obat ternama di surabaya melakukan tugasnya
di area Tulungagung dan sekitarnya untuk menjualkan produk obat pabrik
perusahaan tersebut.
Usaha untuk menjualkan obat kadang tak sesuai harapan karna harus bersaing
dengan banyak pabrikan dan distributor lainnya.
Meskipun pemilik perusahaan, namun kompetitor yang notabene distributor
lain yang membeli dari produsen obat kadang bisa menjual dengan harga lebih
rendah dari produsen tersebut. Hal ini karna distributor membeli dari pabrik
dalam jumlah partai besar atau memenangkan lelang.
Kebijakan ini sebenarnya sangat biasa sebagai strategi agar pabrik bisa
menjual dalam jumlah besar melewati marketing distributor lain.
Gaji pokok seorang salesman pharmasi kadang kala bisa dikalahkan oleh gaji
bonus dari penjualan yang dihitung setiap bulannya. Disitulah seorang salesman
Pharmasi dituntut agar dengan segenap tenaga dan fikirannya untuk menjual produknya
sebanyak mungkin. Tak jarang dengan inisiatif sendiri keluar rumah di hari
libur untuk menawarkan produk demi mengejar target yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Cara cara inipun belum tentu 100 persen work!
Entah bagaimana salesman tersebut ketika melewati tengah kota di
tulungagung melihat ratusan burung merpati terbang riuh rendah sembari dilihat
oleh orang yang lalu lalang di sana. Terbersitlah dalam hatinya untuk
membelikan makanan untuk merpati merpati tersebut.
Esok harinya, di pagi buta setelah shalat subuh, salesman tersebut telah
sampai di lokasi tengah kota Tulungagung di mana para merpati tersebut berada.
Dengan dua kilogram jagung di dalam wadah plastik dia membagikan dengan penuh
kesabaran kepada merpati merpati tersebut sampai habis. Selesei menebar jagung,
dia berhenti sejenak untuk bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala:
“Ya Allah ya Tuhan kami..aku berwasilah dengan jagung yang aku berikan
kepada merpati di tengah kota tulungagung ini agar Engkau mencurahkan rejekiku,
menaikkan omzet penjualanku, melimpahkan orderan yang banyak kepadaku serta
menyehatkanku dan segenap keluargaku....washallallahu ala sayyidina
Muhammadin..”
Dia pun meneruskan perjalanan ke timur menuju Blitar. Bukan untuk mencari
kitab suci ya...he he ...Di sana sang salesman mengikuti lelang obat di tempat
ternama.
Lelang hari itu berjalan cukup
alot. Dengan dalih ekonomi sedang tidak baik. Dan stok barang dari masing
masing apotek yang dimilikinya masih mencukupi untuk beberapa waktu lamanya.
Maka orderan kepada para salesman lintas pabrikan dibatasi.
Sampai detik akhir dari lelang , tidak ada tanda tanda salesman tersebut
ketiban rejeki orderan. Tak mudah putus asa, seakan ada bisikan hatinya untuk
maju kepada owner melalui tawaran head to head.
Di luar dugaan, owner tersebut bersedia
membeli 50 karton Paracetamol. Tapi sang salesman punya trik leverage.
Ada celah untuk itu. Dia nego kembali agar owner mau membeli dalam jumlah 100
karton dengan imbalan harga special. Tak terduga sama sekali, 100 karton
disepakati yang nilainya 100 juta rupiah!!! Dengan jumlah orderan ini maka sang
salesman sudah melewati target bulan tersebut sekaligus berhak atas bonus
perusahaan.
Sejurus kemudian dia mencari tempat untuk bersujud syukur di samping arena
tempat lelang dan pulang menuju keluarga dengan wajah sumringah.
Pembaca yang budiman! Harga jagung tadi tidaklah seberapa jika dihitung
menggunakan matematika manusia. Namun jika dijadikan wasilah dengan tulus untuk
mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala maka Allah sang Rabbul Izzah
sangatlah dermawan, Maha Pemurah dan Pengabul doa doa kita. Berapa banyak
jumlah yang sedikit mampu menghasilkan jumlah yang fantastis atas izin Allah
subhanahu wata’ala.
Intisari kisah :
1. Rasulullah bersabda yang
artinya kasihilah siapa siapa di muka bumi niscaya yang di langit akan
mengasihi kalian!. Salesman yang memberi makan burung dara tersebut sedang
mengambil wasilah kasih sayang kepada binatang untuk menggapai kasih sayang
Allah subhanahu wata’ala.
2. Memberi makan hewan adalah
salah satu amalan utama karna ikut andil dalam memberi rezeki makhluq Allah
subhanahu wata’ala
3. Keutamaan memberi makan
hewan sebagaimana sabda Rasulullah saw :"Setiap memberi minum pada hewan
akan mendapatkan ganjaran." (HR Bukhari dan Muslim).
4. Diriwayatkan dari Rasulullah saw :
Dari Sayyidina Abu Hurairah رضيَ اللَّه عنهُ bahawasanya Nabi صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda
yang maksudnya : ““Tidaklah para hamba berada di pagi hari, melainkan pada pagi
itu terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah,
berikanlah ganti kepada orang yang berinfak’, sedang yang lain berkata, ‘Ya
Allah, berikanlah kebinasaan (harta) kepada orang yang menahan
(hartanya).” (Muttafaq ‘alaih)
Salesman yang mengeluarkan uang untuk membeli jagung diganti dengan melonjaknya
orderan.
Comments
Post a Comment