Nashaihul Ibad adalah karya Syekh Nawawi al Bantani dimana kitab ini begitu
populer di Indonesia banyak dipelajari di pondok pondok pesantren dan madrasah.
Saya juga mendengar pengajian pengajian di bulan Ramadhan di berbagai masjid juga
menggunakan menggunakan kitab ini sebagai referensi kitab yang ditelaah.
Syekh Nawawi dalam kitab ini menukil kisah Hujjatul Islam Imam Al Ghazali
adalah seorang tokok besar Islam ketika berinteraksi dengan seekor lalat waktu
menulis kitabnya . Namun bukan dalam rangka mengisahkan salah satu kitab
karangan beliau yang cukup terkenal di dunia Islam yakni kitab kitab
Ihyaulumiddin.
Ustad Abdusshamad, seorang da’i ternama dari Sumatra mengomentari tentang
kitab ini yang oleh orang orang tertentu dihujatnya bahwa belum ada kitab yang
begitu komprehensif dalam membahas tentang hati kecuali kitab Ihya ulumuddin
karang Imam Al Ghazali.
Suatu malam beliau bermimpi bahwa Allah sedang menanyainya. Allah sedang
menguji imannya lewat sebuah mimpi. Allah bertanya kepadanya :
“Wahai Abu Hamid..tahukan engkau dengan apa Aku masukkan engkau ke syurga?”
Lantas Imam Al Ghazali menyebut amal amal shalehnya yang tak diragukan lagi
selama hidupnya. Tapi Allah menepis apa yang dikatakan oleh Imam Al Ghazali
tersebut. Namun Allah mengingatkan Al Ghazali bahwa suatu saat ketika Imam Al
Ghazali menulis sebuah kitab datanglah seekor lalat ke pinggir asbak tinta
untuk meminum tinta tersebut. Mungkin kehausan sampai tidak pilih pilih media
untk minum.
Demi melihat salah satu makhluq Allah yang disebutkan dalam alquran sebagai
perumpamaan yang paling rendah sedang mempunyai hajat untuk mengobati rasa
hausnya, maka Abu Hamid (nama panggilan Imam AlGhazali) menghentikan aktifitas
menulisnya agar tidak mengganggu san lalat dari menyeleseikan hajat minumnya.
Lantas Abu Hamid menjawab :” Ya aku ingat wahai Rabb!”
“ Wahai Abu Hamid, dengan rasa kasih sayangmu kepada lalat tersebut aku
masukkan engkau ke dalam syurga Ku.”
Pembaca yang budiman! Kisah ini tidaklah bertentangan dengan syariat
syariat Nya sebagaimana sabda Rasulullah saw :
اَلرَّاحِمُوْنَ
يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ
يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَآءِ
Artinya: "Orang-orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang
maha Rahman, yang memberikan berkat dan Mahatinggi, sayangilah makhluk yang ada
di muka bumi, niscaya engkau akan disayangi makhluk yang ada di langit."
(HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan al Hakim).
bahkan berwasilah dengan kasih sayang kepada lalat mahluq ciptaannya bisa
menjadi sebab turunnya maghfirah dan syurga Nya. Tentu saja dengan rangkaian
ibadah ibadah yang lain yang telah disyariatkan oleh Allah subhanahu wata’ala
melewati Rasul Nya Muhammad Shallallohu alaihi wasallam.
Intisari kisah :
1.
Keutamaan dalam mencurahkan kasih sayang
kepada sesama Makhluq Allah Subhanahu wata’ala.
2.
Lalat dijadikan ALlah dalam ALquran sebagai
permisalan yang paling rendah namun tidak mengecualikannya dari objek rahmat
Nya.
3.
Keridhoan Allah kepada hambanya tidak
tergantung amalan yang banyak dari hamba
Nya. Bahkan hal yang kerap diremehkan oleh manusia bisa jadi sangat agung di
mata Allah subhanahu wata’ala.
Comments
Post a Comment