Pada suatu hari mereka berdua dikejutkan dengan hadirnya salah seorang
asing yang bergabung dengan dua orang tersebut untuk mengasingkan diri. Setelah terjadi percakapan, mereka berdua
sepakat untuk menerima orang ketiga dalam goa tersebut dan memang goa tersebut
bukan milik mereka berdua maka tak seharusnya mereka menolaknya.
Kedatangan orang tersebut bertepatan dengan waktunya waktu makan malam.
Tiba salah satunya komat kamit berdoa yang sejurus kemudian muncul hidangan
yagn berlauk pauk sangat lezat di hadapan mereka bertiga. Kedua orang yang
sudah terlebih dahulu datang mempersilahkan orang ketiga untuk bergabung
menyantap hidangan makan pagi. Merekapun bertiga menyantap hidangan lezat
tersebut secara lahap sekali karna didera rasa lapar.
Waktu pun cepat beralalu sehingga matahari telah mulai melingsir ke barat
atau mendekati waktu ashar.
“ Sekarang giliranmu berdoa agar Allah turunkan hidangan makan siang untuk
kita bertiga..!” pinta orang yang pagi tadi sudah berdoa minta hidangan.
Sesaat kemudian oran kedua tersebut komat kamit dan berdoa denga sangat
khusuk. Tiba tiba hidangan sudah ada di depan mereka. Seperti tadi pagi, kedua
orang yang sudah berada di dalam goa terlebih dahulu tadi mempersihalkan kepada
orang yang terakhir datang untuk ikut menyantap hidangan makan siang.
Waktu sore pun telah berakhir. kesibukan mereka dalam beribadah di dalam
goa tersebut membuat waktu berlalu begitu cepat. Malampun tiba. Dua orang
pertama saling melihat memberikan isyarat bahwa saatnya bagi orang terakhir
untuk berdoa agar Allah turunkan hidangan untuk makan malam.
Orang terakhirpun, tanpa canggung, langsung berdoa kepada Allah subhanahu
wata’ala seperti dua orang yang petama, hidangan dari langit turun untuk makan
malam mereka bertiga. Merekapun menyantap bersama hidangan lezat tersebut.
Namun dalam hati orang terakhir terbersit pertanyaan bagaiamana mereka berdua
juga bisa sangat dikabulkan doanya oleh Allah subhanahu wata’ala/
Maka selesei menyantap hidangan orang terakhir bertanya kepada dua orang
yang telah berada di dalam goa terlebih dahulu.
“Maafkan tuan tuan...!” orang ketiga mulai mengajukan pertanyaan
“Bolehkah saya bertanya kepada tuan tuan?” dia memberanikan diri untuk
bertanya kepada dua orang tersebut.
“Silahkan!.” Mereka berdua menjawab
“Bagaimana tuan tuan ini mendapatkan anugrah doa yang mustajab seperti
tadi??? saya merasa sangat terheran heran.” orang terakhir mengajukan
pertanyaan.
“ Lho padahal doa tuan juga dikabulkan oleh Allah secepat kilat. Tapi
bolehlah saya buka rahasia ini ..Doa kami dikabulkan sangat cepat ini adalah
karna kami selalu bertawassul dengan seorang waliyullah bernama Abdurrahman
yang berada di balik gunung bajalhaban ini. Dia sangat dikenal karana begitu
sabarnya atas perilaku jahat istrinya kepadanya....” Salah satu dari kedua orang
pertama dalam goa memberikan penjelasan.
Betapa kagenya orang ketiga mendengarkan jawaban dari pertanyaannya sambil
berkata .
“Akulah Abdurrahman yang kalian sebut dalam doa kalian. Aku keluar dari
rumahku karna diusir oleh istriku. Bertahun tahun aku diperlakukan sangat buruk
oleh istriku tapi aku tak pernah membalas keburukannya. Aku bersabar. Disamping
diusir ,hari kemaren aku keluar rumah karna sudah sangat tak kuat atas
perilakunya.
Merekapun berpelukan satu sama lain dan kisah ini menjadi begitu masyhur
sehingga banyak orang yang ketika mempunyai hajat mengambil Abdurrahman
Bajalhaban sebagai wasilah.
Intisari Kisah :
1. Tidak ada satupun wali kecuali di bawah istri yang
menyakitinya. Demikian dikatakan oleh Gus Baha bahkan cara tercepat menjadi wali
adalah mempunyai istri judes tapi suaminya sabar.
2. “Kalau kita selalu bersyukur dan senang atas semua
kehendak Allah, maka Allah juga akan senang dan Ridho terhadap kita, itu yang
selalu kita harapkan,” pungkas Gus
Baha. demikian komentar Gus
Baha dalam masalah menyikapi istri yang judes dan sering menyakiti suami.
3. Menurut sebuah penelitian, wanita menggunakan 20.000 kata
perhari nya sedangkan pria kurang lebih separonya. INi menujukkan bahwa wanita
memang lebih aktif dari pria dalam hal verbal.
4. Berdoa kepada Allah bertawassul dengan orang shaleh yang
masih hidup dibolehkan karna tujuan utama dari doa adalah Allah subhanahu
wata’ala.
Comments
Post a Comment