Skip to main content

Yang Tercecer dari Sujud Syukur 100 Tahun Gontor IKPM Jombang di Amanatussalam (6) : Mengenal Pondok Wisata Amlam

 

Gus Fah dan Ustadz Aufa, Wakil Ketua Panitia Sujud Syukur 100 Tahun Gontor IKPM Jombang


Amanatussalam dilihat dari langit (dokumen IKPM Jombang)

Didatangi oleh Almarhum DR.KH. Syukri Zarkasy. MA 

Setelah ada perubahan tempat sujud syukur 100 tahun Gontor IKPM Jombang dari semula di SDI Makarimul Akhlaq yang beralamat di Blimbing Gudo Jombang pindah ke pondok Modern Amanatussalam atau pondok Wisata Amlam di dusun Kersorejo Wonokerto Wonosalam berjarak 21 km dari lokasi pertama. Maka panitia dengan "gercep" mengagendakan rapat panitia sujud syukur 100 tahun IKPM Jombang di lokasi yang kedua ini. Demi koordinasi dan sinergi dengan calon tuan rumah yang baru. 

Pondok Wisata Amlam didirikan oleh KH. Fahrizal Ishaq Addimasyqi. Lc. M. Fil empat tahun yang lalu tepatnya di tahun 2019 ketika Virus Pandemi Covid melanda Indonesia. Beliau menyeleseikan study-nya di pesantren Gontor pada tahun  2005. Pada masa itu Trimurti Gontor terdiri dari DR. KH. Syukri Zarkasyi. MA, KH. Hasan Abdullah Sahal dan KH. Imam Badri. 

Dalam rapat panitia pada tanggal 10 September 2023 hari Ahad, panitia mengajukan permohonan kepada calon tuan rumah kesediaannya untuk ditempati rapat koordinasi dan sinergi demi memantapkan persiapan menuju perhelatan acara agung yang hanya terjadi setiap seratus tahun sekali ini. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, calon tuan rumah menjawab kesiapannya untuk ditempati dalam rangka rapat yang akan mempersiapkan acara menuju hari H 18 hari lagi.

Sampailah pada hari dan waktu yang telah disepakati yakni hari AHad pada jam 10 pagi. awalnya saya katakan hanya ada 15 an orang yang akan hadir karna posisi pondok Amanatussalam jauh di atas gunung. begitu saya mengutip salah satu anggota yang keberatan dengan perpindahan ini dan menyarankan agar dievaluasi perpindahan ini menuju pusat kota atau di daerah yang dekat dekat dari SDI Makarimul Akhlaq. Di luar prediksi, yang datang menuju rapat tersebut mencapai lebih dari 20 orang sehingga merchandise yang disediakan oleh calon tuan rumah tidak mencukupi. Salah saya sendiri yang melaporkan perkiraan terkecil.

Dalam kesempatan tersebut, Tuan rumah, KH. Fahrizal Ishaq Addimasqy yang kerap dipanggil Gus Fah memberikan sambutannya atas nama tuan rumah. Dalam sambutannya tersebut beliau memberikan saran-saran yang cukup bermakna diantaranya agar acara sujud syukur ini jangan menjadi acara biasa semacam rutinitas akan tetapi harus mampu dikemas menjadi acara yang menghasilkan hal yang hebat. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa anggota IKPM Jombang terdiri dari orang-orang hebat di bidangnya masing masing maka hendaknya ketika berkumpul jangan menjadi mlempem namun mampu bersinergi dan menguatkan satu sama lainnya sehingga perkumpulan ini  menjadi energi yang dahsyat. 

Lebih lanjut, beliau memberikan informasi bahwa Amanatussalam yang beliau pimpin akan mendirikan rumah sakit yang telah mendapatkan support dari banyak kalangan sehingga nantinya Rumah sakit ini akan berkontribusi melayani masyarakat Wonosalam agar tidak menempuh perjalanan yang terlalu jauh jika ingin berobat karna satu satu-nya rumah sakit yang berada di wonosalam adalah RS Kristen Mojowarno yang berada di kecamatan Mojowarno atau jauh di bawah kaki gunung anjasmoro. 

Sebelum beliau mengakhiri sambutannya, beliau bercerita awal mula berangkat dari Junwangi pindah ke dusun Kersorejo, Wonokerto, Wonosalam Jombang. Bahwa tatkala dalam masa masa tafakkurnya tiba-tiba dalam suatu malam beliau didatangi oleh Almarhum KH Syukri Zarkasy. Waktu itu beliau masih sugeng namun dalam keadaan sakit karna Kyai kelahiran 19 September 1942 ini wafat pada 21 Oktober 2020 atau kira kira setahun setelah mimpi didatangi beliau. 

" Wes Ndang Budal Kono ! Nyaopo nang kene !" begitu mimpinya dengan jelas artikulasi dari perintah Pak Yai Syukri kepada beliau agar segera menuju suatu tempat untuk cita-cita besarnya. Mimpi ini membuat beliau terbangun. Bikin kaget tapi keputusan segera diputuskan. Berangkat menuju suatu tempat. Seketika itu juga beliau mengemasi pakaian pakaiannya dan berpamitan kepada istrinya Ning Zanuba El Fariani yang juga alumni Gontor Putri sekaligus meminta maaf jika selama ini ada salah. Beliapun seakan dibimbing oleh Allah SWT untuk sampai ke tempat yang menjadi rapat panitia sujud syukur 100 tahun Gontor ini.

(Bersambung)


Flyer yang dibuat oleh Tim Media Amlam untuk dibagikan oleh Panitia. Tampak Guru kita DR KH Syukri Zarkasy MA dan wejangan populernya semasa hidup beliau



Comments

Popular posts from this blog

Kampung Inggris : At The Barber

At a corner of Anyelir Street that an outstanding one compared to the rest of streets at Kampung Inggris due to its completeness of the various traders , I saw a barber stall was made of small glass box that attracted me to drop by. “ How much for shaving brother ??.” I asked the barber that still young boy around fifteen years. “ Ten thousand Rupiahs ..brother..” He replied with smile painted at his face. “ How about Five thousands rupiahs because all I need is shaving not a style just   like your neighbour barber.” I asked discount price from him. “ Oke Brother..no problem.” He agreed me about the price and finally I got shaved even with friendly price. (the picture refers to Barber at Gontor )  Barber By SimpELCo

Perlunya Menyewa Sepeda Onthel di Kampung Inggris

Sepeda Onthel di Indonesia sudah mulai ditinggalkan. Tapi hal ini tidak berlaku di Kampung Inggris. Ribuan sepeda onthel berada di pelbagai sudut kampung Inggris. Jasa penyewaan sepeda onthel juga laris manis bak kacang goreng. Hal yang perlu kita catat adalah ; menaiki sepeca pancal atau onthel di kampung Inggris tidak "menurunkan derajat" status sosial seorang pelajar. Hal ini berbeda sekali jika kita berada di luar kampung Inggris, di mana semakin mahal sepeda motor yang dinaiki maka juga akan menaikkan status sosial. Sepeda Onthel menurut summary Wikipedia adalah (Bahasa Inggris: Roadster bicycle) atau juga disebut sebagai sepeda unta, sepeda kebo, atau pit pancal adalah sebuah tipe sepeda standar dengan ban ukuran 28 inchi yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan sampai akhir tahun 1970-an. Tarif penyewaan sepeda Onthel bervariasi antara 75.000 sampai 150.000 tergantung dari kondisi sepeda tersebut. Namun dari sepeda pancal yang laris disewa para peserta k...

Past Continuous Tense.

Functions of the Past continuous The past continuous describes actions or events in a time before now , which began in the past and is still going on at the time of speaking. In other words, it expresses an unfinished or incomplete action in the past. It is used: Often, to describe the background in a story written in the past tense, e.g. "The sun was shining and the birds were singing as the elephant came out of the jungle. The other animals were relaxing in the shade of the trees, but the elephant moved very quickly. She was looking for her baby, and she didn't notice the hunter who was watching her through his binoculars. When the shot rang out, she was running towards the river..." to describe an unfinished action that was interrupted by another event or action, e.g. "I was having a beautiful dream when the alarm clock rang." to express a change of mind: e.g. "I was goin...