Suatu saat sebuah di keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan dua
anaknya ada yang terserang sakit namun untuk mengobatinya membutuhkan dokter
spesialis yang jaraknya sejauh 83 Km dari rumah keluarga tersebut.
Karna perkembangan salah satu anaknya
tersebut sangat menghakhawatirkan maka sang ayah memutuskan berangkat juga
walaupun bisa kemalaman ketika pulang dari dokter tersebut. Sopir dipanggil
untuk menyiapkan minibus dan mengisi bbm agar tidak kehabisan di jalan serta
mengechek kondisi mobil.
Persiapan dirasa mencukupi. Berangkatlah
sekeluarga ini menuju dokter spesialis tersebut. Cuaca di sepanjang jalan sangat
baik. Jalanan juga sepi. Mobil berjalan tanpa kendala menuju kediaman dokter
spesialis tersebut. Sesampainya di sana, antrian tidak panjang. Menunggu tak
terlalu lama sudah dipanggil masuk untuk dilakukan pemeriksaan. Diberi resep
dan dokter tidak merujuk ke rumah sakit namun disuruh menebus obat dan bisa
rawat di rumah atau rawat jalan.
Sehabis menebus resep di apotek yang
direkomendasikan oleh Pak Dokter, sekeluarga bertolak untuk kembali ke rumah.
Namun cuaca mulai mendung. Awan menghitam. Gemuruh di seantero langit. Petir
menyambar di sepanjang jalan pulang. Sang ayah tiba tiba bilang ke sopirnya :
“ Pak Sopir kita mampir dulu ke
restauran terdekat untuk makan dan shalat!”
“ Baik Pak..” jawab Pak sopir
Sejenak kemudian, terlihat restauran
yang terdekat dari perjalanan pulang. Sopir pun buru buru mengarahkan ke
pelataran restauran tersebut. Hujan semakin lebat. Mereka keluar dari mobil
dengan menunduk nunduk berlari menuju emperan restauran agar pakaian tidak
basah kuyup!
Setelah menyantap makanan, sekeluarga menunaikan shalat Maghrib serta
isya secara jamak berajamaah di musholla kecil di sebelah dalam restauran
tersebut. Sejatinya mereka mengulur waktu berharap hujan akan berhenti atau
sedikit reda. Namun tak kunjung reda. Semakin menjadi jadi,
Sang ayahpun mengajak keluarganya untuk
segera meninggalkan restoran dengan alasan bisa kemalaman dan akan membahayakan
jika bepergian menembus hujan lebat. Sang ayahpun membayar bill tagihan dan
tersisa dua ribu rupiah. Ya dua ribu rupiah. Karna uang sebelumnya sudah
dipakai untuk menebus resep di apotek rujukan pak dokter.
Dengan gontai mereka bergegas menuju
minibus yang sudah siap berangkat pulang. Selangkah menuju pelataran restauran,
sang ayah melihat kotak amal kecil di ujung kasir restauran. Sebenarnya dia
malu kepada Allah untuk memasukkan uang dua ribu rupiah uang kembalian dari
kasir restauran tapi apatah daya itulah uang tersisa. Dia berbisik di depan
kotak itu..bukan berbisik biasa..dia bermunajat kepada Allah subhanahu
wata’ala:
“ Ya Allah aku berwasliah dengan uang
dua ribu ini yang aku masukkan dalam kotak amal ini agar Engkau memberikan
keselamatan kepada keluargaku!” ucapnya di depan kotak amal. Entah kenapa sang
ayah memilih kata kata ini. Mungkin saja ilham dari Allah karna ada firasat
kurang enak melihat cuaca yang semakin tidak bersahabat.
Selang berjalan beberapa saat dari
restauran tersebut jam menunjukkan pada angka 12 malam. Tiba tiba sang sopir
menerjang air yang menggenang di aspal tanpa bisa menginjak rem. Terjadilah
aqua plano di mana ban mobil melayang tidak menyentuh aspal dan mobil oleng ke
bahu jalan dan terguling ke jurang. Sudah dapat dipastkkan mobil berguling
guling ke dasar jurang dan ringsek.
“Allahu Akbar...” Sang ayah berteriak
keras melihat mobil melaju ke dalam jurang dan berguling keras membentur
bebatuan.
Beruntung ada banyak pengendara yang
menyaksikan kecelakaan ini dan menolong minibus naas tersebut. Dalam kalkulasi
warga yang ada di lokasi, harusnya tak ada yang selamat atau hanya satu dua
yang selamat. Betapa terkejutnya warga yang menolong ketika membuka pintu
minibus yagn sudah ringsek, pak sopir keluar dalam keadaan selamat tidak ada
lecet sedikitpun. Disusul sang ayah. Disusul ibu dan kedua anaknya dalam
keadaan hidup tak kurang suatu apapun.
Suasana yang riuh itu membuat sang ayah duduk termangu di bahu jalan. Dia
tak percaya dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Tapi ingatannya masih
belum kembali utuh karna benturan di daerah kepala ketika mobilnya berguling
guling .
Dia berusaha mencari sebab sebuah karamah
atau kejadian yang menakjubkan ini atau orang sekarang kerap menyebutnya
sebagai mukjizat yang mana istilah ini biasanya dalam Islam sebagai kejadian
luar biasa yang berlaku pada para Nabi dan Rasul. Kata mukjizat ini bisasanya dipakai oleh
orang Nasrani dalam menggambarkan kejadian semacam ini.
Tiba tiba dia ingat ...iya dia ingat
uang dua ribu yang dia masukkan pada kotak amal di restauran beberapa jam yang
lalu. Dia juga ingat dengan kata kata yang dia ucapkan di depan kotak amal
tersebut di mana dia meminta kepada Allah subhanahu wata’ala agar memberikan
keselamatan kepada keluarganya berwasilah dengan uang dua ribu tersebut.
Setelah kejadian tersebut maka menjadi
viral di media sosial dari Tiktok sampai Facebook. Sampai saya menyaksikan
sendiri dengan seksama seorang Kyai menceritakan kejadian ini di Masjid
Darussalam Pulosari Bareng Jombang sehabis shalat Jumat yang mana beliau
bertugas sebagai khatib jumat.
Intisari kisah :
1. Allah berfirman
dalam Alquran lewat lisan Luqmanul Alhakim:
Wahai anakku ! jikalau sekiranya ada
(kebaikan) seberat biji jagung berada di padang pasir atau berada di antara
langit langit yang luas atau di bumi niscaya Dia akan mendatangkan dengannya
sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Walaupun dua ribu rupiah itu nilanya
sangat kecil di tahun 2022 karna hanya bisa untuk membeli dua buah gorengan di
desa namun Allah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui sangat berkuasa
melipatgandakan menjadi keselamatan yang nilainya tak terhingga jika dihitung
menggunakan matematika manusia
1. Sekecil apapun kebaikan meskipun terletak di antara
planet planet yang jaraknya trilyunan kilometer akan didatangkan juga oleh Nya.
2. Kesungguhan dalam berdoa dengan berwasilah kebaikan akan
lebih cepat terkabul meskipun kebaikan itu menurut manusia tidak berharga.
3. Keutamaan berdoa kepada Allah setelah bersedekah.
Maunah atau pertolongan Allah kepada orang biasa adalah nyata adanya dan menjadi salah satu hal yang wajib diimani
Nurkholis ghufron
Comments
Post a Comment