Skip to main content

Yang tercecer dari sujud syukur 100 tahun Gontor di Amanatussalam (4) : Kun Fayakun, Sound System Luar Ada !

 





Sambutan Ketum IKPM Jombang : Ustadz Kiai Haji Alexander Fahd Makarim.Lc

Kalah suara di awal
Sedari awal saya sudah sadar bahwa salah satu keberhasilan acara yang bersifat penyampaian informasi semacam sujud syukur 100 tahun Gontor ini adalah adanya soundsystem yang mumpuni baik dari volume maupun kejernihan suara. Karna itu sebanyak persiapan dari panitia untuk menyiapkan acara tapi mengabaikan soundsystem untuk dijadikan prioritas bisa jadi sebuah bencana ! Ilmu instink seperti ini saya dapatkan berkah menjadi Bagian Penerangan Gontor mulai dari ketika duduk kelas 4 KMI Gontor sebagai kader. Saya masih ingat pada di tahun 1992 Bagian Penerangan Gontor di periode tersebut diketuai oleh Ust Faizin Faris dari Jakarta.
" Gus bagaimana dengan soundsystem luar yang dalem ajukan apa sudah standby?" tanya saya ke tuan rumah tentang soundsystem pendukung yang jauh hari sudah saya sampaikan.
" Kadose sampun cekap soundsystem masjid kita Ustadz...Soundsystem kita sangat kuat terdengar sampai di tempat ini (dapur santri yang berjarak 100 an meter) dan memang mahal .." Jawab Kyai yang kerap dipanggil Gus Fah " Ngoten nggeh ??" 
" Inggih leres ..Soundsystem kita terdengar jelas sampai di sini." Jawab salah satu wali santri Amanatussalam di tempat tersebut menjawab pertanyaan dari Gus Fah.
merasa saya kalah suara maka saya memilih mengalihkan pembicaraan ke bahasan lain yang tidak kalah pentingnya alias biar tidak kelihatan kalah hehehe☺

Berdoa di Masjid Amanatussalam
Saya teringat ketika suatu saat kepepet ada deadline pembayaran kuliah berjumlah sekian juta untuk anak saya yang pertama tapi belum bisa terbayar. Maka yang saya lakukan adalah  berdoa di masjid Amanatussalam agar bagaimana caranya anak saya tidak diblokir dari ujian. Di samping kesungguhan dari doa tersebut namun sedari awal menyadari bahwa masjid ini adalah tempat yang penuh berkah. Tempat mustajabahnya doa. Tempat di mana Rasulullah Saw dan para sahabat juga memohon pertolongan ketika ada hajat sangat mendesak. Subhanallah, selesei berdoa di tempat ini saya berangkat menuju Undar Universitas Darul Ulum di mana anak saya menimba illmu. Sampai di sana saya menemui Prof DR. Amir Maliki Abitolcha, Rektor Undar dan menyampaikan deadline bagian administrasi kampus tersebut kepada beliau. Tiba tiba beliau memanggil bagian administrasi dan memerintahkan untuk membuka blokir anak saya sehingga bisa mengikuti ujian. Subhanallah. Kun Fayakun
Hal sama saya lakukan ketika "Kalah suara" soal Soundsystem tambahan ini. Maka saya melakukan hal yang sama : Berdoa. Saya mendirikan shalat dua rekaat di masjid tersebut dan di dalam shalat tersebut saya memohon kepada Allah agar bagaimanapun soundsystem pendukung di luar masjid harus ada. " Soundsystem luar ya Allah..." begitu saya berbisik kepada Sang Khaliq " Saya kalah suara ya Allah!!!"
Beberapa saat setelah itu, ada acara ramah tamah dadakan karna saya bersama dengan wakil ketua : M Aufa standby di Pondok Amanatussalam atau yang kerap di sebut Pondok Wisata Amanatusssalam untuk memastikan kesiapan acara sujud syukur ini.
" Bismillah..Soundsystem luar akan kita pasang di depan masjid. Sekarang masih disewa orang lain nanti malam jam 12 akan dipindah ke sini akan kita sewa untuk acara besok !." Gus Fah tiba tiba mengatakan itu di depan kami. Alhamdulillah lagi lagi saya ucapkan rasa syukur ini kepada sang Khaliq. Tentu saya juga berterimakasih kepada beliau sebagaimana pesan Rasulullah Saw siapa yang tidak bersyukur kepada sesamanya maka dia juga pada hakikatnya tidak bersyukur kepada Sang Khaliq.
Namun hanya saya yang tahu proses spiritual ini. Karna saya teringat pesan seseorang  bahkan urusan sandalmu mintalah kepada NYA!



 



Comments

Popular posts from this blog

Manakah Foto Terbaik Versi Pemirsa, komen di kolom komentar Ya : Yang Tercecer Dari Sujud Syukur 100 th Gontor IKPM Jombang di Amanatussalam (seri ke-15)

  Foto 1 Foto 2 Foto 3 Foto 5 Foto 6                                                                  Foto 7 Foto 8 Mohon bantuan pemirsa yang budiman untuk memberikan penilaian mana foto terbaik yang diambil pada saat sujud syukur 100 tahun Gontor IKPM Jombang di Amanatussalam. Pilih satu saja dari delapan foto yang telah saya pilih di postingan kali ini ! Caranya cukup komentar di kolom komentar nomor foto yang anda nilai terbaik. 

Ketemu Dengan "Lost Friend" 27 tahun yg Lalu : Yang Tercecer dari Sujud Syukur 100 tahun Gontor IKPM Jombang di Amanatussalam (seri ke-17)

   Tampak Ustadz Misbahul Amin"the Lost Friend" khusuk mengaminkan doa di samping kiri Ust Fauzi dan sebelah kanan ust Alwi Mendadak Menghilang  Ini bukan cerita persahabatan Enny dan Shella dari Aceh yang dipertemukan Allah melewati sebuah permen setelah berpisah selama 25 tahun lamanya. Kisah epik yang diabadikan oleh Serambi.news ini adalah kisah nyata dua sahabat yang terpisah setelah lulus SMA di Aceh karna harus melanjutkan masa depannya masing masing. Meskipun sama sama nyata, kisah saya juga tak kalah epicnya karna berawal dari sama sama nyantri di Gontor dulu an bukan 25 tahun tapi 27 tahun he he he terpaut 2 tahun. Ketika itu, flash back ke tahun 1989, saya berkenalan dengan santri baru dari IKPM Jombang bernama Misbahul Amin kecil. Saya juga dari IKPM Jombang. Setelah berkenalan ternyata minat kami sama yaitu sama sama menyukai pidato. Sadar mempunyai konterpart yang mempunyai kemmpuan pidato bagus, saya tak nyia nyiakan kesempatan ini. di setiap anak anak menghabi

Yang Tercecer dari Sujud Syukur 100 tahun Gontor IKPM Jombang Di Amanatusssalam (2): Walau di Lereng Gunung jauh dari pusat kota Jombang, tetap dibanjiri oleh 300 an Peserta

Hari H Pelaksanaan  Tiga kambing  sebelum acara tiba, khabar dari Ponpes Modern Amanatussalam mengatakan bahwa telah disediakan seekor kambing untuk menjamu tamu undangan sujud syukur 100 tahun Gontor namun ketika panita sidak ke lapangan pada H-3 dari tanggal 28 september ,ada tambahan dua ekor kambing lagi . Moment bertambahnya kambing untuk konsumsi para peserta sujud syukur 100 tahun Gontor ini dijadikan "gimmick" oleh tuan rumah dengan cara disebarkan ke perbagai media sosial untuk dijadikan penarik agar peserta berdatangan ke Pondok Wisata Amanatussalam. Dan Viral! KM 100 Bukan itu saja, demi memberikan pelayanan tamu yang maksimal tuan rumah membangun KM 100. KM 100 pada awalnya saya pahami sebagai KiloMeter 100 namun setelah saya baca dan pahami. Saya salah. KM di sini adalah singkatan dari Kamar Mandi. Dan seratus semula saya pahami sebagi 100 km. Saya salah lagi. Maknanya adalah 100 tahun yang merujuk kepada sujud syukur 100 tahun Gontor ini. Jadi maknanya adalah Ka