Skip to main content

Carilah Wasilah Kepada Nya (4) : Menjinakkan Harimau Tanpa Mantra


 

Syahdan hiduplah seorang yang shaleh di lereng gunung bersama seorang istrinya. Di sela sela tugas dakwahnya dia berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mulai dari bahan pokok sampai kayu bakar untuk memasak.

Kayu bakar menjadi bagian yang harus dia lakukan sendiri karna dia tak mampu membayar orang untuk itu. Dia harus menyusuri hutan yang jauh dari rumahnya untuk mengumpulkan kayu kering yang jatuh di bawah pohon pohon besar. Setelah terkumpul, kayu bakar ini harus dibawa pulang. Tentu saja bukan suatu pekerjaan ringan mengingat bobot kayu ini mencapai seratusan kilogram ditambah jarak dari hutan ke rumah sekaligus kontur naik turun pegunungan menjadikannya lemah untuk membawa pulang.

Namun dia tak berani pulang tak igin mendengar omelan kasar istrinya meskipun dia telah sabar atas tindakan istrinya tersebut. Seperti hari hari sebelumya, harimau dari semak semak hutan mendekat dan menawarkan punggungnya untuk dinaiki kayu kayu bakar tersebut. Hal ini dia lakukan bertahun tahun sehingga beberapa orang yang memergokinya berjalan beriringan dengan harimau buas membawa kayu bakar yagn dia kumpulkan dari hutan. Mereka merasa heran dengan pemandangan tak jamak ini namun orang awam di sana memakluminya karna mereka menganggap dia adalah orang shaleh yang pantas mendapakat anugrah seperti ini.

Beberapa tahun berlalu. Penduduk sekitar melihat perubahan yang tak biasanya dilalui orang shaleh ini. Kali ini mereka melihat orang shaleh ini harus susah payah memanggul hasil kayu yang dia kumpulkan dari hutan belantara tanpa bantuan harimau buas yang kerap memangsa manusia juga.

Salah satu dari mereka berhasil menyusulnya karna ingin sekali bertanya kenapa perubahan ini. Apakah sang orang shaleh ini telah menjadi orang awam. Apakah orang shaleh ini telah melakukan dosa besar sehingga mencabut maqomnya dari orang orang shaleh yang mendapatkan karamah??

“Wahai tuan...bolehlkah saya bertanya?” sapa seseorang penduduk di sekitar hutan tersebut.

“Silahkan tuan...” orang shaleh tersebut mempersilahkan orang tersebut untuk bertanya.

“Dulu aku lihat tuan dibantu oleh harimau buas untuk membawa kayu kayu bakar yang berat ini dari hutan hutan yang jauh dari rumah tuan. Kemana sekarang harimau tersebut? Sudah matikah? Atau ada alasan lainnya tuan?”

Dia mengintrogasi orang shaleh tersebut.

“ Begini tuan...bukan begitu ceritanya....” Orang shaleh tersebut memulai ceritanya.

“tuan benar dulu saya dibantu oleh harimau untuk membawa pulang kayu kayu bakar yang saya kumpulkan dari hutan hutan belantara.namun sekarang ini harimau itu tak mau datang lagi dikarnakan dulu aku bersabar dengan cacian dan omelan istriku. Berwasilah dengan kesabaranku terhadap istriku yang selalu menyakitiku itulah Allah menjinakkan Harimau buas untuk menolongku dari pekerjaanku mencari kayu bakar di hutan.Sekarang istriku tersebut sudah wafat dan aku menikah dengan wanita yang shalihah, lembut tutur katanya dan hatinya penuh kasih sayang namun Allah telah mencabut karamah Nya yang menjadikan Harimau buas jinak dan patuh atas perintahku..”

Atas keterangan ini, penduduk menjadi sangat takjub dan mendapatkan hikmah yang luar biasa dalam hidup berumah tangga.

Saudaraku yang budiman. Seorang Mukmin itu selalu menakjubkan semua urusannya. Kalau dia mendapatkan hal yang tidak menyenangkan maka dia bersabar dan ketika dia mendapatkan hal yang menyenangkan maka ia bersyukur.

Dan dalam kisah diatas, hal yang negatif menurut pandangan manusia bisa menjadi berkah dan wasilah dalam mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala.

 

Intisari Kisah :

1. Istri adalah anugrah Allah subhanahu wata’ala betapapun dia tak bersesuaian dengan keinginan kita.

2. Keutamaan Bersabar terhadap sikap perangai buruk istri .

3. Mempunyai keyakinan bahwa Istri yang berperangai buruk adalah ujian dari Allah. Dan ujian tidak didatangkan oleh Allah untuk menghancurkannya akan tetapi untuk mengangkat derajatnya jika bersabar dan ridho terhadap keputusan Nya.

4. Bersabar terhadap perangai buruk istri menjadi salah satu wasilah turunnya khawariqul aadah atau karamah bagi para wali wali Nya atau maunah bagi orang orang biasa yang bukan wali.

5. Seorang yang beriman mampu memahami kehendak Allah yang jika DIa berkehendak hal hal yang negatif bisa menjadi hal yang positif.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Inggris : At The Barber

At a corner of Anyelir Street that an outstanding one compared to the rest of streets at Kampung Inggris due to its completeness of the various traders , I saw a barber stall was made of small glass box that attracted me to drop by. “ How much for shaving brother ??.” I asked the barber that still young boy around fifteen years. “ Ten thousand Rupiahs ..brother..” He replied with smile painted at his face. “ How about Five thousands rupiahs because all I need is shaving not a style just   like your neighbour barber.” I asked discount price from him. “ Oke Brother..no problem.” He agreed me about the price and finally I got shaved even with friendly price. (the picture refers to Barber at Gontor )  Barber By SimpELCo

Perlunya Menyewa Sepeda Onthel di Kampung Inggris

Sepeda Onthel di Indonesia sudah mulai ditinggalkan. Tapi hal ini tidak berlaku di Kampung Inggris. Ribuan sepeda onthel berada di pelbagai sudut kampung Inggris. Jasa penyewaan sepeda onthel juga laris manis bak kacang goreng. Hal yang perlu kita catat adalah ; menaiki sepeca pancal atau onthel di kampung Inggris tidak "menurunkan derajat" status sosial seorang pelajar. Hal ini berbeda sekali jika kita berada di luar kampung Inggris, di mana semakin mahal sepeda motor yang dinaiki maka juga akan menaikkan status sosial. Sepeda Onthel menurut summary Wikipedia adalah (Bahasa Inggris: Roadster bicycle) atau juga disebut sebagai sepeda unta, sepeda kebo, atau pit pancal adalah sebuah tipe sepeda standar dengan ban ukuran 28 inchi yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan sampai akhir tahun 1970-an. Tarif penyewaan sepeda Onthel bervariasi antara 75.000 sampai 150.000 tergantung dari kondisi sepeda tersebut. Namun dari sepeda pancal yang laris disewa para peserta k...

A Conversation After Death

Syibly, a pious man was born in Baghdad. He died 334 Hijri and was buried at Baghdad.  He was one day asked after his death in spiritual conversation (saint dream)  about what Allah has done for him. He answered to whom asked : “ My brother! Allah has asked me.. O Syibly Did you know by what  I have forgiven you? I replied : by my good actions? Oh my Lord He said  : you are wrong I replied again : by the sincerity of my service to You? my Lord! He said : you are wrong I replied again : by my pilgrimage to Mecca and my fasting and my prayer? my Lord! He said : you are wrong I replied again : by my migration to the teachers for seeking knowledge or to the pious men? my Lord! He said : You are wrong I replied again : So , by what You have forgiven me? Oh Allah He answered : Did you remember when you walked in a path inside Baghdad , you found a baby cat which had been suffering from the cold and had move...