Skip to main content

Trio 94 Tajammuk dan Antar Ponakan Balik ke Gontor : Yang Tercecer dari Sujud Syukur 100 tahun Gontor IKPM Jombang di Amanatussalam (20)

Trio 94 : Habib, Alwi dan Nur


Es Degan Alun-Alun dan Mauludan Ala Gontor!

Senin 9 Oktober 2023 adalah akhir liburan pertengahan tahun santri Gontor yang ajeg dilaksanakan pada bulan Rabiul awal atau bulan Mulud dalam bahasa Jawa. Tidak banyak yang tahu termasuk saya, bahwa Gontor walaupun tidak secara seremonial seperti orang NU dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, namun Gontor bukanlah pondok yang mengabaikan momen sangat special ini atau bahkan ada yang mengolok olok Gontor sebagai pondok Wahaby!! 

Ada setidaknya tiga bukti nyata bahwa Gontor sangat menghormati Maulid Nabi Muhammad Saw sekaligus menjawab isu Wahaby tersebut. 

Pertama: Gontor memilih tanggal 12 Rabiul awwal tahun 1335 Hijriah sebagai tahun berdirinya pondok ini. Mustahil Gontor menggunakan tanggal ini jika mengikuti kelompok kelompok tertentu yang membid'ahkan bahkan mengharamkan perayaan Maulud Nabi. Nyatanya, Gontor memilih tanggal bersejarah bagi ummat Islam sejagat raya ini. 

Kedua : Gontor secara ajeg memberian libur resmi selama 10 hari bagi para santri dan santriwatinya pada pertengahan bulan maulid untuk mengamalkan ilmunya ke berbagai tempat khususnya kampung halamannya. 

Ketiga, Bedug Gontor yang terpampang di depan para tamu undangan sujud syukur 100 tahun Gontor juga sangat identik dengan tradisi NU. Lalu apa hubungannya antar bedug dengan maulid? dalam hal ini adalah linieritas dalam pelestarian tradisi di dalam berdakwah di masyarakat di mana di dalam salah satu fasal kaedah ushul fiqih : Al aadatu muhakkamatun : Tradisi adalah salah satu sumber hukum dalam Islam.


Tajammuklah Walau Dengan Segelas Es Degan!

Hari itu, salah satu Trio 94, Alwi menulis sms wa di group Ikpm Jombang muda bahwasanya ada es degan enak yang berada di alun alun Jombang yang berlokasi di depan masjid Agung Jombang. Gercep dari Habib, Trio 94 dari Karanglo sambil menahannya agar pesan dari Es Degan yang ada di sebelah depan masjid agung Jombang yang terkenal laris dan enak. Kedengarannya  enak, pikir saya. Saya pun Gercep tancap gas berangkat ke Alun alun dari rumah yang berjarak 18 km an.

Jika hitung hitung harga es tentu tak sebanding dengan "ngebut" dan pertalite, ini hanya masalah silaturahmi. Ya silaturahmi. DI usia kepala 5 ini hendaknya perbanyak momen bertemu. Dikit dikit Tajammuk. Saya sih simple sekali cara berfikir saya, tajammuk atau silaturrahmi sebagai ungkapan kesyukuran saya kepada ALlah SWT.

Saya baru menyadari sesuatu bahwa hari itu adalah hari di mana para santri dan santriwati Gontor baru saja menyeleseikan liburan pertengahan tahunnya selama 10 hari di rumah masing masing. Justru saya tambah semangat menuju ke lokasi. 


Wonge Teko

Betul saja, sesampainya di lokasi mereka telah berada di depan masjid Agung dengan istri dan anak anak nya. Alwi dengan istri dan anaknya yagn sedang menuntut ilmu di Gontor begitu juga Habib. Sedangkan saya masih belum ada dari anak anak saya yang menuntut illmu di sana. Doakan ya ada yang mengikuti jejak ayahnya untuk menimba ilmu di sana sampai tuntas lulus.

Sesampainya di sana, tentu saja dipesankan es degan yang digadang gadang dari awal enak untuk disruput di siang hari yang panas. Di tengah gelombang panas sedang melanda Indonesia. " Sreet..." begitu antusias mencoba es degan depan masjid Agung ini ternyata memang Mak Nyess sampai di bawah tenggorokan rasanya. Berulang ulang nyuput jadi kayak monoton gitu....kelihatannya nyruput es degan tidaklah cukup untuk menikmati suasana bincang bincang dadakan ini tanpa membakar Rokok ST nya Pak Lurah tapi bukan ST Nyelnya Gus Iqdam yang sedang viral ....Rokok besutan Jombang asli ini selain harganya yang mahal juga terkenal dikonsumsi oleh para pejabat pejabat di negeri ini.  Selain brand yang telah terbentuk, kabarnya ada unsur unsur magis dan mistis nya . Iya nggak sih !!!



Beberapa saat berlalu hingga shalat ashar berjamaah di masjid Agung dan bus yang dinanti nanti  tiba tepat setelah pelaksanaan shalat Ashar. Bus ini yang akan mengantarkan para santri dan santriwati pulang kembali ke Ibu ideologis ..begitu kami menyebut Gontor. Kebetulan juga adik saya Mamik Alvin dan ipar saya, Taufiq mengantar ponakan saya Rafli Ahmad yang sekarang duduk di kelas 5 KMI. 

Momen ini saya manfaatkan dengan mengambil gambar di depan masjid Agung sebelum keberangkatan. Tampak dengan jelas di belakang kami foto para masyayikh NU dan banner yang memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw terpampang cukup besar di halaman masjid agung. Semoga kelak, ponakan saya bisa menjadi orang yang berguna di dalam masyarakat sebagai mundzirul qoum ketika selesei menuntut ilmu di sana. Amin

(nurkholis Ghufron) 




 

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Inggris : At The Barber

At a corner of Anyelir Street that an outstanding one compared to the rest of streets at Kampung Inggris due to its completeness of the various traders , I saw a barber stall was made of small glass box that attracted me to drop by. “ How much for shaving brother ??.” I asked the barber that still young boy around fifteen years. “ Ten thousand Rupiahs ..brother..” He replied with smile painted at his face. “ How about Five thousands rupiahs because all I need is shaving not a style just   like your neighbour barber.” I asked discount price from him. “ Oke Brother..no problem.” He agreed me about the price and finally I got shaved even with friendly price. (the picture refers to Barber at Gontor )  Barber By SimpELCo

Perlunya Menyewa Sepeda Onthel di Kampung Inggris

Sepeda Onthel di Indonesia sudah mulai ditinggalkan. Tapi hal ini tidak berlaku di Kampung Inggris. Ribuan sepeda onthel berada di pelbagai sudut kampung Inggris. Jasa penyewaan sepeda onthel juga laris manis bak kacang goreng. Hal yang perlu kita catat adalah ; menaiki sepeca pancal atau onthel di kampung Inggris tidak "menurunkan derajat" status sosial seorang pelajar. Hal ini berbeda sekali jika kita berada di luar kampung Inggris, di mana semakin mahal sepeda motor yang dinaiki maka juga akan menaikkan status sosial. Sepeda Onthel menurut summary Wikipedia adalah (Bahasa Inggris: Roadster bicycle) atau juga disebut sebagai sepeda unta, sepeda kebo, atau pit pancal adalah sebuah tipe sepeda standar dengan ban ukuran 28 inchi yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan sampai akhir tahun 1970-an. Tarif penyewaan sepeda Onthel bervariasi antara 75.000 sampai 150.000 tergantung dari kondisi sepeda tersebut. Namun dari sepeda pancal yang laris disewa para peserta k...

Past Continuous Tense.

Functions of the Past continuous The past continuous describes actions or events in a time before now , which began in the past and is still going on at the time of speaking. In other words, it expresses an unfinished or incomplete action in the past. It is used: Often, to describe the background in a story written in the past tense, e.g. "The sun was shining and the birds were singing as the elephant came out of the jungle. The other animals were relaxing in the shade of the trees, but the elephant moved very quickly. She was looking for her baby, and she didn't notice the hunter who was watching her through his binoculars. When the shot rang out, she was running towards the river..." to describe an unfinished action that was interrupted by another event or action, e.g. "I was having a beautiful dream when the alarm clock rang." to express a change of mind: e.g. "I was goin...